AYO KITA BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN!

Minggu, 12 Maret 2017

Makalah sistem kardiovaskuler

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup.  Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.

Rumusan Masalah
Apa saja anatomi sistem kardiovaskuler?
 Bagaimana fisiologi sistem kardiovaskuler?

Tujuan
Mengetahui anatomi sistem kardiovaskuler
Mengetahui fisiologi sistem kardiovaskuler

Manfaat
Bagi Peneliti : Agar peneliti bisa lebih mengetahui anatomi sistem kardiovaskuler.
Bagi Pembaca : Agar pembaca mendapat ilmu lebih banyak tentang anatomi sistem kardiovaskuler.

Metode Penelitan
Dalam penulisan makalah ini, kami memperoleh materi dari beberapa sumber  yaitu blog dan buku.




BAB II
PEMBAHASAN

Anatomi Sistem Kardiovaskuler


Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru.
2.      Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3.      Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4.      Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5.      Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6.      Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot papilaris.
7.      Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8.      Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

B.     Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
a.       Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1.      Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
2.      Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
b.      Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

1.      Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
·      Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung).
·      Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
·      Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c.       Jantung  Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
d.      Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

e.       Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru dan sebagainya.
f.       Fungsi bilik jantung
1.      Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
2.      karbondioksida.
3.      Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
4.      Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung karbon-dioksida.
5.      Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung oksigen.



















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

B.     Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi pembacanya.





DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/  diakses pada tanggal 25 September 2016
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-jantung/ diakses pada tanggal 25 September 2016

Senin, 06 Maret 2017

Laporan prakyikum kalor

PRATIKUM  1
MENENTUKAN KALOR YANG HILANG DALAM PROSES PERTUKARAN KALOR
Dosen pengampu : Dr. Domi

                           

NAMA : devi nala sari
NIM : 16150016
KELAS : A13.1

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D3 KEBIDANAN
TA 2016/2017



Tujuan

.kalor antara air yang suhunya tinggi dan air yang bersuhu rendah.
Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor

Alat dan Bahan

Beaker glass 250 ml, 2 buah
Pemanas air
Termometer batang
Timbangan
Air
Kawat kasa

Dasar Teori
Jika 2 sistem yang berbeda suhunya bersentuhan,maka sistem yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karna melepaskan kalor,maka sistem yang suhunya lebih tinggiakan turun suhunya. Sebaliknya sistem yang suhunya lebih rendah akan naiksuhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbangan termal,dan suhukedua sistem menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energi,kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap. Dalam kasus kedua sistem adalah sistem terbuka,maka sebagian kalor diserap oleh lingkungan. Kalor ini sering dianggap sebagai kalor yang hilang.
Misalnya bejana 1 berisi air dengan massa M1 dan suhu awal t1. Bejana 2 berisi air dengan massa m2 dan suhu awal t2. Diketahui t2 lebih besar dari t1. Kalor jenis air adalah 1 kal/gram0C. Setelah tercapai kesetimbangan termal,suhu campuran menjadi tc. Kalor yang dilepas bertanda negatif dan kalor yang diserap bertanda positif. Menurut Azas Black :
Kalor yang dilepas = kalor yang diserap
-m2 x c x ( tc – t2 ) = m1 x c x ( tc – t1 ) + kalor yang hilang.
Karena besaran-besaran yang lain diketahui nilainya kecuali besaran kalor yang hilang maka besarannya kalor yang hilang dapat ditentukan.
Untuk mengurangi jumlah kalor yang hilang, maka bejana tempat percampuran dapat diberi bahan yang tidak mudah menyerap kalor, atau tidak mudah menghantar kalor kelingkungan.
Prosedur percobaan
Isi air dala 2 bejana, masing-masing kurang lebih 100 ml
Ukur volume air dalam masing-masing bejana.
Hitung massa air dalam masing-masing bejana.
Panaskan air dalam salah satu bejana.
Ukur suhu air dalam masing-masing bejana.
Campurkan air ke dalamsalah satu bejana.
Biarkan beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan.
Ukur suhu campuran air itu.
Catat semua data yang diperoleh.
Lapisi salah satu bejana tempat mencampur air dengan air gambur. Ulangi kembali langkah a samapi langkah h.

Data

Volume air dingin =  V1 (cm3)
Massa air dingin = md (gram)
Suhu air dingin = td (0C)
Volume air panas = V2 (cm3)
Massa air panas = mp (gram)
Suhu air panas = tp (0C)
Suhu campuran = tc(0C)

200 ml
172,97 gr
280C
200 ml
178,35 gr
800C
520C











Analisis Data dan Pembahasan
 Dari data yang diperoleh kami dapat mengetahui perbedaan suhu yang terjadi yaitu dengan cara :
Diketahui:
·         Td = 28 (⁰C)
·         Tp = 80(⁰C)
·         Tc = 52(⁰C)
·         C = 1  (J/Kg⁰C)
·         Md= 172,97 (gram)
·         Mp= 178,35 (gram)
Penyelesaian:
Mp x Cp  x p =( md x Cd x d )+ Qhilang
178,35 x 1 x 28 = (172,97 x 1 x 24) + Qhilang
Qhilang = 4.993,8 - 4.151,28
Qhilang = 842,52

Kesimpulan
Dari pratikum yang di lalakukan dapat di simpulkan bahwa pada dengan menggunakan alat yang dilapisi gabus sulit untuk menyerapa kalor sehingga kalor yang hilang hanya sedikit yaitu hanya kehilangan kalor sebesar 586 joule, sedangkan dalam pratikum yang pertama kehilangan kalor lebih besar yaitu 643,96 joule karena benda yang digunakan sangat mudah menyerap kalor. Dalam percobaan tersebut dapat dibuktikan bahwa air yang bersuhu tinggi dicampur dengan air yang bersuhu rendah maka  air yang bersuhu rendah akan menyerap kalor dan air yang bersuhu tinggi akan melepas kalor.

Aplikasi Medis

Pemeliharaan suhu tubuh pada pasien yang mengalami suhu dibawah normal, untuk melindungi tubuh pasien kita perlu memakaikan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuhnya. Pakaian dan selimut berperan sebagai insulator, bukan menjaga agar dingin tidak masuk, tetapi menjaga agar panas tetap berada pada tubuh. Sebaliknya jika pasien mengalami demam atau suhu tubuh diatas normal kita perlu melepaskan semua semua lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam air dingin atau hangat. Keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar ke dalam molekul air bukan ke dalam molekul udara. Metode ini sering kali lebih efektif dibandingkan mengelap pasien dan lebih mudah dilakukan pada anak yang sering kali terlalu aktif atau kesal jika harus berbaring saat dikompres. Jenis  Peralatan peralatan yang membantu pengeluaran panas mencakup matras hipotermik dan selimut yang dibuat dengan bahan khusus penyerap panas atau mengusapkan larutan alcohol dan air pada pasien. Larutan ini dapat menyerap panas dan kemudian menguap dan digantikan oleh larutan baru yang dapat menyerap lebih banyak panas lagi.
Menangani pasien dengan cara kompres,kompres adalah bantalan dari lenen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan terkadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun  kering, panas ataupun dingin. Adapun tujuan kompres adalah sebagai berikut:
Membantu menurunkan suhu tubuh
Mengurangi rasa sakit atau nyeri
Membantu mengurangi pendarahan
Membatasi peradangan
Kompres dapat dilakukan pada:
Pasien yang suhunya tinggi
Pasien dengan pendarahan hebat
Pasien yang kesakitan (misal infiltrate appendikuler, sakit kepala yang hebat)
Beberapa mekanisme kompres terhadap tubuh sebagai berikut:
Kompres panas dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara menyebabkan pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi), mengurangi oedema dengan mengurangi aliran darah ke area, mematirasakan sensasi nyeri, memperlambat proses kehidupan, memperlambat proses inflamasi, mengurangi rasa gatal, mengurangi rasa gatal.
Kompres panas dapat mempengaruhi mempelebar pembuluh darah (Vasodilatasi), memberi tambahan nutrisi dan oksigen untuk sel dan membuang sampah-sampah tubuh,
meningkatkan suplai darah ke area-area tubuh, mempercepat penyembuhan, dapat menyejukan.
Jadi kompres sangat penting dan sangat berpengaruh pada
Pada saat suhu tubuh kurang stabil, dan dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada tubuh. Kompres  bisa dilakukan untuk siapa saja misal bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang setiadi, P.,dkk.1995. Petunjuk Praktikum Fisika 1. Proyek Buku Terpadu, Jakarta.
2016.Buku Panduan Praktikum Universitas Respati Yogyakarta