AYO KITA BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN!

Senin, 06 Maret 2017

Laporan prakyikum kalor

PRATIKUM  1
MENENTUKAN KALOR YANG HILANG DALAM PROSES PERTUKARAN KALOR
Dosen pengampu : Dr. Domi

                           

NAMA : devi nala sari
NIM : 16150016
KELAS : A13.1

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D3 KEBIDANAN
TA 2016/2017



Tujuan

.kalor antara air yang suhunya tinggi dan air yang bersuhu rendah.
Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor

Alat dan Bahan

Beaker glass 250 ml, 2 buah
Pemanas air
Termometer batang
Timbangan
Air
Kawat kasa

Dasar Teori
Jika 2 sistem yang berbeda suhunya bersentuhan,maka sistem yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan sistem yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor. Karna melepaskan kalor,maka sistem yang suhunya lebih tinggiakan turun suhunya. Sebaliknya sistem yang suhunya lebih rendah akan naiksuhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbangan termal,dan suhukedua sistem menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energi,kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap. Dalam kasus kedua sistem adalah sistem terbuka,maka sebagian kalor diserap oleh lingkungan. Kalor ini sering dianggap sebagai kalor yang hilang.
Misalnya bejana 1 berisi air dengan massa M1 dan suhu awal t1. Bejana 2 berisi air dengan massa m2 dan suhu awal t2. Diketahui t2 lebih besar dari t1. Kalor jenis air adalah 1 kal/gram0C. Setelah tercapai kesetimbangan termal,suhu campuran menjadi tc. Kalor yang dilepas bertanda negatif dan kalor yang diserap bertanda positif. Menurut Azas Black :
Kalor yang dilepas = kalor yang diserap
-m2 x c x ( tc – t2 ) = m1 x c x ( tc – t1 ) + kalor yang hilang.
Karena besaran-besaran yang lain diketahui nilainya kecuali besaran kalor yang hilang maka besarannya kalor yang hilang dapat ditentukan.
Untuk mengurangi jumlah kalor yang hilang, maka bejana tempat percampuran dapat diberi bahan yang tidak mudah menyerap kalor, atau tidak mudah menghantar kalor kelingkungan.
Prosedur percobaan
Isi air dala 2 bejana, masing-masing kurang lebih 100 ml
Ukur volume air dalam masing-masing bejana.
Hitung massa air dalam masing-masing bejana.
Panaskan air dalam salah satu bejana.
Ukur suhu air dalam masing-masing bejana.
Campurkan air ke dalamsalah satu bejana.
Biarkan beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan.
Ukur suhu campuran air itu.
Catat semua data yang diperoleh.
Lapisi salah satu bejana tempat mencampur air dengan air gambur. Ulangi kembali langkah a samapi langkah h.

Data

Volume air dingin =  V1 (cm3)
Massa air dingin = md (gram)
Suhu air dingin = td (0C)
Volume air panas = V2 (cm3)
Massa air panas = mp (gram)
Suhu air panas = tp (0C)
Suhu campuran = tc(0C)

200 ml
172,97 gr
280C
200 ml
178,35 gr
800C
520C











Analisis Data dan Pembahasan
 Dari data yang diperoleh kami dapat mengetahui perbedaan suhu yang terjadi yaitu dengan cara :
Diketahui:
·         Td = 28 (⁰C)
·         Tp = 80(⁰C)
·         Tc = 52(⁰C)
·         C = 1  (J/Kg⁰C)
·         Md= 172,97 (gram)
·         Mp= 178,35 (gram)
Penyelesaian:
Mp x Cp  x p =( md x Cd x d )+ Qhilang
178,35 x 1 x 28 = (172,97 x 1 x 24) + Qhilang
Qhilang = 4.993,8 - 4.151,28
Qhilang = 842,52

Kesimpulan
Dari pratikum yang di lalakukan dapat di simpulkan bahwa pada dengan menggunakan alat yang dilapisi gabus sulit untuk menyerapa kalor sehingga kalor yang hilang hanya sedikit yaitu hanya kehilangan kalor sebesar 586 joule, sedangkan dalam pratikum yang pertama kehilangan kalor lebih besar yaitu 643,96 joule karena benda yang digunakan sangat mudah menyerap kalor. Dalam percobaan tersebut dapat dibuktikan bahwa air yang bersuhu tinggi dicampur dengan air yang bersuhu rendah maka  air yang bersuhu rendah akan menyerap kalor dan air yang bersuhu tinggi akan melepas kalor.

Aplikasi Medis

Pemeliharaan suhu tubuh pada pasien yang mengalami suhu dibawah normal, untuk melindungi tubuh pasien kita perlu memakaikan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuhnya. Pakaian dan selimut berperan sebagai insulator, bukan menjaga agar dingin tidak masuk, tetapi menjaga agar panas tetap berada pada tubuh. Sebaliknya jika pasien mengalami demam atau suhu tubuh diatas normal kita perlu melepaskan semua semua lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam air dingin atau hangat. Keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar ke dalam molekul air bukan ke dalam molekul udara. Metode ini sering kali lebih efektif dibandingkan mengelap pasien dan lebih mudah dilakukan pada anak yang sering kali terlalu aktif atau kesal jika harus berbaring saat dikompres. Jenis  Peralatan peralatan yang membantu pengeluaran panas mencakup matras hipotermik dan selimut yang dibuat dengan bahan khusus penyerap panas atau mengusapkan larutan alcohol dan air pada pasien. Larutan ini dapat menyerap panas dan kemudian menguap dan digantikan oleh larutan baru yang dapat menyerap lebih banyak panas lagi.
Menangani pasien dengan cara kompres,kompres adalah bantalan dari lenen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan terkadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun  kering, panas ataupun dingin. Adapun tujuan kompres adalah sebagai berikut:
Membantu menurunkan suhu tubuh
Mengurangi rasa sakit atau nyeri
Membantu mengurangi pendarahan
Membatasi peradangan
Kompres dapat dilakukan pada:
Pasien yang suhunya tinggi
Pasien dengan pendarahan hebat
Pasien yang kesakitan (misal infiltrate appendikuler, sakit kepala yang hebat)
Beberapa mekanisme kompres terhadap tubuh sebagai berikut:
Kompres panas dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara menyebabkan pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi), mengurangi oedema dengan mengurangi aliran darah ke area, mematirasakan sensasi nyeri, memperlambat proses kehidupan, memperlambat proses inflamasi, mengurangi rasa gatal, mengurangi rasa gatal.
Kompres panas dapat mempengaruhi mempelebar pembuluh darah (Vasodilatasi), memberi tambahan nutrisi dan oksigen untuk sel dan membuang sampah-sampah tubuh,
meningkatkan suplai darah ke area-area tubuh, mempercepat penyembuhan, dapat menyejukan.
Jadi kompres sangat penting dan sangat berpengaruh pada
Pada saat suhu tubuh kurang stabil, dan dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada tubuh. Kompres  bisa dilakukan untuk siapa saja misal bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang setiadi, P.,dkk.1995. Petunjuk Praktikum Fisika 1. Proyek Buku Terpadu, Jakarta.
2016.Buku Panduan Praktikum Universitas Respati Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Berbagi Pendapat.